Nakhlah Global Consultant

Nakhlah Global Consultant

Strategi Menumbuhkan Nilai Kejujuran

Kisah Kejujuran

Ada Sebuah Kisah yang sangat menginspirasi dan menyentuh hati, kisah ini buah dari Penggambaran sebuah karakter yang sangat penting, yaitu kejujuran

Pada suatu hari, Umar bin Khattab melakukan perjalanan seorang diri  ke luar kota. Dia ingin melihat langsung kondisi rakyat yang dipimpinnya. Umar pun sampai di padang rumput. Dia melihat ada seorang anak yang sedang mengembala kambing-kambingnya. Umar sangat tertarik dengan kambing-kambing yang digembalakan anak itu.  Dia pun menghampiri sang pengembala.

Umar berkata, “Wahai pengembala, banyak sekali kambing-kambingmu.  Bersediakah kamu menjual seekor kambingmu itu kepadaku?”

“Maaf tuan,  kambing-kambing ini bukan milikku. Aku hanya pengembala yang bekerja menerima upah saja. Kambing-kambing yang banyak ini adalah milik tuanku,” jawab pengembala itu.

Umar pun terus membujuk pengembala itu untuk menjual kambing-kambing yang digembalakannya. Dia pun berkata, “Wahai pengembala, majikanmu tidak akan tahu jika kamu menjualnya kepadaku seekor saja. Karena tidak ada  orang  yang tahu jika kamu menjual seekor kambing milik majikanmu kepadaku.”

Si pengembala menatap wajah Umar. Dia pun berkata, “Wahai tuan, engkau benar tidak ada satu pun orang yang tahu  jika aku menjual seekor kambing milik majikanku. Tapi, di mana Allah, tuan? Dia selalu melihat apa yang diperbuat oleh makhluk-Nya.”

Seketika itu Umar bin Khattab meneteskan air mata. Dia sangat kagum dengan kejujuran si pengembala yang tidak mau melakukan tindakan yang tidak terpuji.

Kemudian khalifah Umar bin Khattab  pun meminta kepada si pengembala untuk mengantarkannya kepada sang pemilik kambing-kambing itu. Setelah sampai di tempat yang dituju, maka Umar bin Khattab bertanya kepada pemilik kambing tersebut, “Apakah saya boleh menebus budak pengembala ini, dengan maksud untuk saya merdekakan?”

Jawab sang majikan, ” Boleh saja, asal cocok saja tebusannya.”

Setelah terjadi tawar menawar, khalifah Umar bin Khattab pun membeli si pengembala itu.  Selain itu, dia pun membeli beberapa ekor kambing milik majikan si pengembala.

Kemudian dia pun  pun berkata anak ( si pengembala), “Sekarang kamu sudah saya tebus dan kamu akan saya merdekakan. Saya kagum dengan keteguhanmu dalam memegang amanah.”  Umar  bin Khattab pun  menyerahkan beberapa ekor kambing yang dibelinya kepada si pengembala.

Anak itu (pengembala), sangat senang sekali mendengar perkataan Umar  bin Khattab. Dia merasa takjub terhadap kebaikan Umar yang baik hati, dan barulah kemudian  dia tahu bahwa ia sedang berhadapan dengan seorang khalifah.  Si pengembala itu pun menngucapkan terima kasih atas kebaikan Umar yang telah membebaskan dirinya dan memberikan beberapa ekor kambing

Mendidik mental jujur ​​adalah proses yang penting dan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda ambil:

Perkuat  Nilai Spiritual dan Prilaku Positif

Bangun budaya di rumah atau di lingkungan Anda yang menghargai kejujuran ​​dan integritas. Berikan perhatian pada perilaku positif dan jadikan itu sebagai nilai yang diperkuat dalam keluarga atau komunitas Anda. Ajarkan dalam keluarga tentang pemahaman Agama yang kuat khususnya konsep bahwa Allah Maha Melihat apa yang kita kerjakan (Muraqabah), seperti apa yang diyakini dari kisah pengembala kambing tadi.

Berikan Contoh yang baik

Salah satu Langkah memberikan contoh yang baik melalui perilaku jujur dan integritas kita sendiri. Saat kita menjadi teladan yang konsisten, anak-anak cenderung meniru dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Selain itu, penting untuk membangun komunikasi terbuka di mana anak-anak merasa nyaman untuk berbicara secara jujur tanpa takut dihakimi atau dihukum. Dalam komunikasi ini, kita bisa menyampaikan pentingnya kejujuran dalam hubungan, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari, serta membicarakan konsekuensi positif dari perilaku jujur ​​dan negatifnya dari kebohongan.

Beri Penghargaan atas Kejujuran

Penghargaan dan apresiasi juga memiliki peran penting dalam mendidik mental jujur. Ketika anak-anak mengungkapkan kejujuran atau mengakui kesalahan, memberikan pujian atau penghargaan dapat menjadi insentif positif yang mendorong mereka untuk mempertahankan perilaku yang baik. Di samping itu, penting juga untuk mengajarkan tanggung jawab atas tindakan dan kata-kata mereka, sehingga mereka dapat memahami bahwa kejujuran ​​berhubungan erat dengan tanggung jawab pribadi.

Hindari Hukuman yang Tidak Proporsional

Kita sebaiknya menghindari hukuman yang tidak proporsional, terutama ketika anak-anak mengakui kesalahan atau kejujuran. Hukuman yang terlalu berat bisa membuat mereka takut untuk mengungkapkan kejujuran mereka di masa depan. Sebaliknya, kita bisa membicarakan konsekuensi kebohongan dan dampaknya terhadap kepercayaan dan hubungan dengan orang lain. Dengan membangun budaya yang menghargai kejujuran ​​dan integritas di lingkungan kita, kita dapat memperkuat nilai-nilai positif ini dalam keluarga atau komunitas kita.

 

Formulir Pendaftaran Sertifikasi

[wpforms id="8513"]